Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bersama pemerintah Tiongkok
untuk membahas keberatan Tiongkok atas aksi penembakan TNI AL terhadap
kapal Tiongkok yang menangkap ikan ilegal beberapa pekan lalu, Kamis
(23/6).
Menggandeng sejumlah pejabat tinggi negara, Presiden Jokowi seolah ingin menunjukkan sinyal bahwa dirinya marah dan mengecam tindakan Tiongkok.
Dari sekian pejabat yang hadir, diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Menggandeng sejumlah pejabat tinggi negara, Presiden Jokowi seolah ingin menunjukkan sinyal bahwa dirinya marah dan mengecam tindakan Tiongkok.
Dari sekian pejabat yang hadir, diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Hal itu dibenarkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pram menuturkan
bahwa presiden terbang menuju Natuna dan akan menjawab protes yang
ditujukan Tiongkok.
“Sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, Presiden ingin tunjukkan Natuna adalah bagian dari kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” terang Pram di Istana Kepresidenan, Kamis (23/6).
“Sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, Presiden ingin tunjukkan Natuna adalah bagian dari kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” terang Pram di Istana Kepresidenan, Kamis (23/6).
Diketahui Presiden berencana akan bertemu pemerintah Tiongkok di atas
KRI Imam Bonjol di perairan Natuna. Mereka akan mencari jalan keluar
atas aksi penembakan kala ikan Han Tan Cou yang dilakukan TNI AL pekan
lalu.
(Tsani Ariant)
0 Response to "Tiongkok Sudutkan TNI, Jokowi Siap Duel di Perairan Natuna"
Post a Comment